Psikologi Trading Saham, Seberapa Penting dan Bagaimana Caranya Melatihnya

 

psikologi-trading-saham

Saat seseorang berinvestasi pada suatu instrumen seperti saham, artinya orang tersebut berharap sahamnya dapat menghasilkan keuntungan di masa depan. Oleh sebab itu, berbagai aspek perlu dipelajari seperti teknik analisisnya, manajemen keuangan hingga psikologi trading saham. Mementingkan analisa saja tidaklah cukup sebab pergerakan saham sulit untuk diprediksi.

Mempelajari aspek psikologi dalam trading saham menjadi salah satu faktor penting untuk pengambilan keputusan. Psikologi sendiri berkaitan dengan pola pikir, mental hingga cara seseorang untuk berperilaku. Dalam trading saham, sering kali ada hal-hal tidak terduga sehingga pelaku trading harus bersiap secara mental dan tidak boleh tergesa-gesa dalam melakukan transaksi.

Seberapa Penting Aspek Psikologi dalam Trading Saham?

Banyak orang yang telah khatam dunia trading saham namun tetap tidak bisa membuka peluang keuntungan untuk dirinya. Salah satu penyebabnya bisa jadi karena ilmu-ilmu tersebut hilang dalam ingatan ketika menghadapi kondisi saham yang fluktuatif. Hal inilah yang mendasari mengapa faktor psikologi menjadi salah satu aspek penting dalam trading saham.

Meski telah melakukan analisis fundamental dan teknikal dengan benar, kegelisahan saat melakukan transaksi sering kali membuat para trader atau investor menjadi panik. Kepanikan dan kekhawatiran yang dirasakan ketika harga saham turun naik menandakan psikologis investor tersebut belum matang.

Ada tiga pilar dalam trading yakni Method, Money dan Mind (3M). Faktor Mind erat kaitannya dengan psikologi atau kemampuan mengendalikan emosi. Dengan memahami psikologi trading saham, investor bisa mengambil keputusan yang rasional agar tidak menyesal di kemudian hari. Keuntungan melibatkan aspek psikologi dalam trading saham di antaranya:

       Emosi positif dan keadaan yang tenang bisa memberikan hasil optimal saat melakukan trading saham.

       Melatih diri menjadi trader yang disiplin dan memiliki kontrol diri yang baik agar menjadi trader yang kompeten.

       Emosi trading yang stabil dapat mempengaruhi keputusan manajemen modal. Dengan pemikiran panjang, manajemen modal lebih teratur dan terkelola dengan baik.

Melatih Psikologi Trading dengan Cara Ini

Jika analisis teknikal maupun fundamental dalam trading saham perlu dipelajari, psikologi trading pun perlu dilatih. Hal ini bertujuan agar investor atau trader saham mampu mengontrol emosi dan tidak gegabah saat sedang trading saham. Beberapa hal yang dapat membantu melatih psikologi trading saham di antaranya:

1. Coba Akun Demo Terlebih Dahulu

Beberapa sekuritas biasa menawarkan akun demo terlebih dahulu sebelum calon investor terjun di bidang investasi saham. Tujuannya agar calon investor merasakan euforia investasi dan tidak kaget saat menghadapi hal serupa. Akun demo akan menunjukkan fluktuasi yang terjadi dan keadaan yang mungkin bakal dihadapi investor nantinya.

2. Buatlah Target yang Realistis

Seperti yang sudah diketahui, saham adalah bentuk investasi yang berarti investor memiliki bagian di suatu perusahaan tertentu. Besar kecilnya keuntungan tergantung pada berapa banyak saham yang dimiliki. Maka dari itu, buatlah keputusan yang tepat sedari awal karena investasi tidak akan mendatangkan keuntungan dalam waktu singkat.

Dengan menetapkan target yang realistis, keuntungan bisa didapatkan. Target tersebut dapat dibuat berdasarkan kondisi pasar yang telah dianalisis. Pada tahap ini, kecerdasan diperlukan agar investor dapat menempatkan posisi bid dengan tepat hingga mengatur posisi close. Ketika target sudah tercapai, barulah investor dapat mengatur strategi untuk trading.

3. Atur Management Risk

Saat melakukan pembukaan posisi, keuntungan tidak selalu bisa didapatkan. Maka dari itu, manajemen risiko perlu disiapkan sedini mungkin. Investor berkemungkinan untuk membuka lebih dari satu posisi berdasarkan kondisi grafik. Pada tahap tersebut, manajemen risiko diperlukan agar modal tidak habis dalam transaksi tersebut.

4. Tanamkan Mindset yang Positif

Layaknya siang dan malam, harga saham pun dapat turun dan naik. Meski tidak stabil dan selalu penuh kejutan, pola pikir yang positif dapat membuat trader atau investor bisa memaklumi bahwa pergerakan saham memang fluktuatif. Saham yang turun bukan berarti trend bearish. Artinya, saham masih memiliki kemungkinan naik lagi sewaktu-waktu.

5. Tetap Tenang

Hal yang dilakukan buru-buru dan penuh emosi seringkali berdampak buruk. Begitu pula ketika melakukan trading saham. Aspek psikologi dalam trading sendiri memfokuskan pada jiwa yang tenang tanpa ada emosi yang terlibat di dalamnya. Tenangkan dulu pikiranmu sebelum melakukan trading agar keputusan yang dibuat berdasarkan logika bukan emosi semata.

Ketenangan saat trading bisa dilatih secara perlahan-lahan. Dalam hal ini, investor dapat melakukan trading dengan disiplin. Saat trading tersebut, upayakan untuk berlaku sewajarnya dan ambillah keputusan dengan hati-hati berdasarkan analisis-analisis yang telah dilakukan. Hindari mengambil keputusan secara spontan sebab merasa gembira atau frustrasi.

Saat kebanyakan orang lebih fokus pada kemampuan analisa atau sistem trading, jadilah seorang trader atau investor yang memahami psikologi trading saham. Di samping memiliki emosi yang stabil saat melakukan trading, melatih aspek psikologi juga sangat bermanfaat untuk lebih memahami diri sendiri serta menjadi pribadi yang lebih tenang dan terarah.

Belum ada Komentar untuk "Psikologi Trading Saham, Seberapa Penting dan Bagaimana Caranya Melatihnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel